Welcome to puputmbul.blogspot.com

Sabtu, 12 Februari 2011

I'm in Love with My best Friend


Hari ini untuk kedua kali nya Aku berpapasan dengan orang itu lagi. Tak sengaja saat di parkiran kampus dan saat makan siang kami bertemu lagi, dan membuat kami saling bertegur sapa dan saling mengingat kembali jaman dimana kami pernah satu SMA.

Dia adalah Gilang, sahabat Ku selama di SMA. Kami berkenalan pertama kali ketika masa orientasi masuk SMA. Aku dan Gilang berada dalam 1 kelompok. Sejak saat itu hubungan kami berlangsung baik walaupun akhirnya ketika kenaikan kelas 3 kami berpisah walaupun masih 1 jurusan..Dan akhirnya sekarang kami harus dipertemukan di satu universitas, satu jurusan dan yang lebih membuat Ku kaget kami satu kelas...

Awal-awalnya Aku masih bersikap biasa-biasa saja. Karena sempat persahabatan kami renggang karena sibuk dengan aktifitas masing-masing ketika kami berasa di kelas 3 SMA. Dan saat itu pun kami disibukkan dengan pasangan masing-masing. Kami jarang mendatangi acara-acar bersama-sama seperti biasanya, baik itu acara SMA kami maupun acara dari luar SMA kami. Dan komunikasi kami pun berkurang, intensitas bertemu, sms atau telpon hampir sama sekali tidak kami lakukan.

Saat itu Aku merasa ada yang hilang di hari-hari Ku. Yah, Aku kehilangan Gilang..Kehilangan keceriaan yang selama ini yang selalu mengisi hari-hari kami, kehilangan senyum ceria yang selalu Dia berikan dan kehilangan Gilang yang selalu ada disaat Aku membutuhkan seseorang baik ketika Aku sedang bersedih maupun sedang gembira. Kami hanya melempar senyum ketika bertemu. Sampai dimana kami bisa berbicara walaupun tak seperti biasanya. Saat itu ketika persiapan memasuki Universitas. Kami sibuk dengan universitas yang akan kami daftar..

Tiba-tiba Dia datang menyapa Ku, ‘Hi, apa kabar Ran?’
Aku kaget tak percaya kalau Gilang akan menyapa Ku. Dengan terbata-bata  aku hanya menjawab, ‘baik.’

‘Mau daftar ke mana dan ambil jurusan apa Ran?’, tanya Gilang lagi...
‘Aku ingin mencoba salah satu universitas negeri di jakarta, pengen ambil Jurusan Teknik Informatikanya. Kamu?
‘Aku?? Masih belum jelas Ran. Oiya, kalu di Ujian masuk PTN tidak lulus apa sudah menyiapakn untuk ujian PTS?’
Sudah, jawab Ku.
‘Kalau begitu sukses yah Ran, jangan lupa kasih tau Kamu akan kuliah dimana nanti.hehehhee..
‘i.iiyaa, jawab Ku ragu seakan tak percaya.
Akhirnya Gilang pun meninggalkan ruangan guru.

Detik-detik persiapan Ujian masuk PTN akan dimulai. Bergegas aku melangkah menuju ruang ujian Ku.
‘Tuhan, jangan biarkan aku terlambat.’

‘Pagi, sapa Ku..Oh no, ku lihat jam tangan Ku, dan malunya Aku terlambat 15 menit dari jam dimulainya ujian. Saat Aku menuju bangku Ku, mata Ku tiba-tiba terfokus kepada salah satu peserta ujian. Yup, dia pun memandang Ku. Hari ini iya terlihat rapi, Menggunakan dalaman kaos putih dan luaran Kemeja biru donker. Siapa lagi kalau bukan Gilang. Aku mematung sejenak melihat ke arahnya. Tiba-tiba dari depan kelas terdengar suara pengawas menyuruh Ku segera duduk.

Ku persiapkan semua peralatan, dari papan alas, Pensil 2B, pulpen, penggaris dan penghapus. Gilang tepat duduk disebelah bangku Ku..Aku hanya bisa menghela nafas, huuuuhhh...

‘Dasar, Kebiasaan buruk yang tak pernah berubah..Celoteh Gilang..
Aku hanya melihatnya dengan tatapan ssebal..huh, dasar comel,’gerutu Ku..

Akhirnya kami berdua ditegur oleh pengawas karena suara kami berdua yang hanya terdengar dalam ruangan.Sehingga seketika semua mata tertuju pada kami..Malunyaaaa....
Ujian masuk PTN pun selesai. Aku berjalan keluar dari gedung menuju halte Bis. Ketika sedang asik-asiknya berjalan sambil mengirim sms, tiba-tiba dari arah kanan Ku terdengar suara klakson mobil.

‘Kebiasaan Buruk lagi kalo jalan mata tertuju ke Hp,’ teriak Gilang dari dalam mobilnya.

Aku sempat berhenti dan melihat kearahnya, lalu tak ku hiraukan ocehan Gilang dari dalam mobilnya. Dan Aku pun kembali melanjutkan perjalanan menuju halte bis terdekat. Sampai Aku pun kaget Gilang berdiri Di depan Ku. 


‘Buruan masuk mobil, Gw anterin!’tawar Gilang kepada Ku.
‘Ga usah repot-repot, bisa naik bis! JawabKu dengan ketus.

Tiba-tiba Gilang menarik pergelangan tangan Ku dan memaksa Ku masuk ke dalam mobilnya. Aku pun tak bisa mengelak, akhirnya Gilang mengantar Ku sampai ke rumah. Selama perjalanan kami tak banyak bicara, malah bisa dibilang kami tak berbicara sedikitpun. Sampai dimana akhirnya Aku samapai juga di depan rumah ku.

‘Jangan lupa kabari gue dimana nanti loe kuliah yah..daaaahh,’

Itu adalah  kalimat perpisahan dari Gilang tanpa sempat Aku mengatakan terima kasih. Sampai dimana akhirnya pengumuman kelulusan PTN pun di umumkan, dan sayang Aku gagal dan akhirnya Aku kembali ke pilihan ke dua, yaitu masuk PTS.

Tiba-tiba Ku ambil Hp dan ku ketik sms yang mengabarkan bahwa Aku tidak lulus Ujian masuk PTN. Seharusnya sms itu Ku tujukan untuk orang tua Ku, tapi ini bukan. Sms ini Ku tujukan untuk Gilang.. ‘Apa yang Ku lakukan tadi, kenapa Aku harus repot2 mengirimkan sms untuknya. Belum tentu juga dia akan memikirkan Ku,’gerutu Ku dalam hati..

Satu bulan kemudian

Akhirnya, perkuliahan pun dimulai. Akhirnya PTS lah yang ku jadikan tempat menuntut ilmu setelah lulus kuliah. Tapi dengan jurusan yang sama, jurusan yang sudah ku rencanakan sejak di SMA dulu, jurusan Tehnik Informatika. Hari pertama kuliah Ku, Aku datang tepat waktu, maklah bisa dibilang lebih cepat dari perkiraan. Sehingga membuat Ku lumayan lama menunggu dosen datang.Dan waktu untuk menunggu dosen kami jadikan ajang perkenalan satu sama lain. Oh no, kelas ini dipenuhi dengan mahasiswa laki-laki, sedangkan mahasiswinya bisa dihitung dengan jari. Akhirnya Aku menyadarai, ini adakah kelas untuk jurusan tehnik jadi wajar saja lebih banyak mahasiswa dibanding mahasiswinya.

Dosen pun datang, dan ini merupakan mata kuliah pertama yaitu Algoritma dimana ini adalah matkul dasar untuk belajar pemrograman. Berhubung ini adalah pertemuan pertama dan kami sebagai mahasiswa baru maka perkuliahan kali ini dijadikan ajang perkenalan antara mahasiswa dan dosen. Sampai setelah 20 menit kiranya dosen Ku mengoceh-ngoceh didepan kelas, ‘tok tOk’ suara ketukan pintu kelas.

‘Maaf Pak, Saya terlambat.Macetnya paraaahh...’penjelasan dari mahasiswa itu.
‘Silahkan duduk. Tapi untuk pertemuan berikutnya, jika ada yang telat lebih dari 15 menit dimohon untuk tidak memasuki kelas Saya.’ Penjelasan Dosen Ku..

Tapi Aku kaget bukan karena penjelasan atau gertakan dosen, melainkan kaget dengan apa yang kulihat. Ku gosok-gosok mata ku, tapi hasilnya tetap sama. Aku melihat orang itu lagi,yang tidak lain adalah Gilang.
Sambil membenarkan kemejanya gilang menuju ke bangku dimana tepat di belakang bangku Ku.
‘Loh koq tumben Ga telat????’, godanya....
Aku masih terdiam membisu.tidak menghiraukan apa yang iya bicarakan.


Hari demi hari berlalu, setiap hari aku harus bertemu Gilang. Hal ini membuat keakraban kami kembali lagi seperti waktu SMA dulu. Tidak ada pembatas, karena kami sekarang masih sendiri. Kami terlalu asik berteman, Sampai apapun masalah yang jika salah satu dari kami mengalaminya maka tak lain kami salaing berbagi. Cerita demi cerita, sampai akhirnya gilang bercerita tentang dia dan pacarnya terdahulu.

‘Aku masih mencintai Citra, sudah banyak cara Ku lakukan untuk memintanya balikan.Tapi dia selalu menolak.’Curhat Gilang kepada Ku.

Sekejap tiba-tiba hati Ku bagai diiris mendengar curhatan Gilang tentang dirinya yang masih mencintai Mantannya. Kenapa aku harus marah? Kenapa Aku tidak suka Gilang bercerita tentang ini???
Tapi saat itu Aku masih belum menyadari kalau sebenarnya sudah ada benih-benih sayang di dalam hati Ku kepada Gilang. Setiap gilang bercerita ttg masa lalunya, Aku selalu memberi respon pisitif walaupun sebenanya berat dari hati ku melakukan itu.

Ku hempaskan badan ke tempat tidur sambil merenungi seperti apa perasaan Ku terhadap gilang saat ini. Yups, tidak bisa dibohongi lagi, Aku benar-benar jatuh hati kepada Gilang. Rasa sayang yang Ku rasakan bukan hanya sekedar sayang terhadap seorang sahabat. Aku berharap Gilang mengetahui perasaan Ku kepadanya. Setiap mendengarkan Gilang bercerita tentang Mantannya yang samapi saat ini masih Dia sayangi dan berharap bisa kembali lagi bersamanya membuat hati Ku tiba-tiba menangis. Rasa tidak rela jika Gilang harus disakiti, harus kecewa karena orang lain. Sedangkan Aku tahu Gilang adalah anak yang baik...

Aku hanya bisa menghela nafas, dan mungkin perasaan ini hanya bisa Ku simpan sendiri dalam hati Ku tanpa siapapun yang tahu. Ku bula netbook Ku, dan Ku nyalakan Winamp. Dan aku memainkan playlist yang sudah Ku pilih. Salah satunya Lagu Terry ‘Harusnya Kau Pilih Aku’..

Terry ‘Harusnya Kau Pilih Aku’

kekasihmu tak mencintai dirimu sepenuh hati
dia selalu pergi meninggalkan kau sendiri
mengapa kau mempertahankan cinta pedih menyakitkan
kau masih saja membutuhkan dia, membutuhkan dia of LirikLaguIndonesia.net
kau harusnya memilih aku
yang lebih mampu menyayangimu, berada di sampingmu
kau harusnya memilih aku
tinggalkan dia, lupakan dia, datanglah kepadaku
kau tak pantas tuk disakiti
kau pantas tuk dicintai
bodohnya dia yang meninggalkanmu (meninggalkanmu)
demi cinta yang tak pasti ooow
kau harusnya memilih aku
yang lebih mampu menyayangimu, berada di sampingmu
kau harusnya memilih aku
tinggalkan dia, lupakan dia, datanglah kepadaku
kau harusnya memilih aku
yang lebih mampu menyayangimu, berada di sampingmu
kau harusnya memilih aku
tinggalkan dia, lupakan dia, datanglah kepadaku
kau harusnya memilih aku
yang lebih mampu menyayangimu, berada di sampingmu
kau harusnya memilih aku
tinggalkan dia, lupakan dia, datanglah kepadaku

Lagu ini mengalun saja, Ku putar sampai berulang-ulang sehingga membuat ku tertidur...

Beberapa bulan kemudian..

Sebentar lagi UAS(ujian akhir semester),Aku dan teman-teman sibuk mempersiapkan materi-materi untuk ujian dan tak jarang juga kami janjian untuk belajar bareng. Biasanya kami memilih halaman kampus untuk belajar bersama. Gilang selalu menjadi Tutor kami, karena memang Dia yang paling Smart diantara kami semua. Gilang anak yang pintar dan tekun, tapi dia tidak pernah menyombongkan kepintarannya dan selalu berbagi jika ada yang bertanya tentang pelajaran . Itulah hal yang membuat Ku kagum terhadap Gilang, sampai dimana Aku harus jatuh hati kepadanya yang tak lain adalah sahabat Ku sendiri.

Masa-masa ujian hampir selesai, dan liburan panjang pun akan tiba. Seharusnya Aku bahagia menyambut liburan kuliah, tapi ini bertolak belakang. Aku merasa sedih, sedih karena tidak bisa bertemu Gilang untuk waktu yang lama menurut Ku.

‘Heiiii, Bengong aja.Nanti kesambet Jin ganteng loh..’ Gilang menyapa Ku..
Aku kaget, dan sedikit geram.....
‘Kebiasaan deh suka ngagetin orang!’ jawab Ku ketus..

Ntah kenapa aku jadi sensi begini, padahal Gilang hanya menyapa ku. Oh no, aku masih tidak berharap ada liburan panjang.
‘Makan dulu yuk,’ ajak Gilang kepada Ku..

Aku hanya menganggukkan kepala, dan mengikuti Gilang dari belakang. Selama makan Aku tak banyak bicara. Mood Ku hilang seketika.
‘Tuh kan bengong lagi, Ga bik loh..’ Godanya..
Liburan mau kemana atau ada rencana ngapain Ran?’ Tanya Gilang memulai pembicaraan.
Belum tau, Mungkin disini saja.’ jawabKu singkat.

Kami pun menyudahi makan dan Siap-siap pulang. Gilang menurutku sangat pengertian. Dia tahu bagaimana menyikapi Ku jika lagi bad mood. Uhhh, Ingin rasanya Ku genggam tangannya. Tapi itu tidak mungkin, dan cepat-cepat Ku buang pikiran itu jauh-jauh.

Dua minggu berlalu begitu saja, dan selama itu pula Aku tak bertemu Gilang. Bagaimana mau bertemu, untuk menyapa lewat sms pun Aku enggan karena taku Gilang akan keGRan jika Aku yang mulai menghubunginya terlebih dahulu.

Tiba-tiba bunyi sms terdengar dari Hp ku. Dan Ku buka, what????Gilang mengirimi Ku sms??Tiba-tiba hati Ku berteriak kegirangan, sambil senyum-senyum sendiri Ku baca berulang-ulang sms Gilang.

‘Lagi ngapain Ran?Kangen nih udah 2 minggu kita ga ketemu.’ Itu isi sms dari Gilang.
5 menit kemudian Ku kirimkan sms balasan.
‘Ga ngapa-ngapain.Kamu ngapain aja selama Liburan Gil?’ balas Ku..

Tanpa ku bayangkan, Gilang membalas sms Ku dengan cepat. Tapi setelah Ku buka isinya merupakan kabar buruk untuk Ku. Yah, Gilang mengatakan sedang dekat dengan cewek yang dikenalkan temannya. Tiba-tiba muka Ku berubah. Aku tidak mau kalo sampai Gilang jadian sama orang lain, teriak Ku dalam hati.

Masa liburan pun usai. Perkuliahan pun dimulai lagi. Saat itu aku datang pagi, hanya untuk bertemu Gilang. Tak Ku hiraukan teman-teman yang lain yang sibuk dengan nilai IP mereka. Tiba-tiba Ku lihat mobil Gilang memasuki parkiran Kampus. Sesaat dia keluar dari dalam mobil, dan melambaikan tangannya ke arah Ku. Bahagianya bukan main karena Aku bisa bertemu Gilang lagi. Yah beginilah rasa Jika kita menyukai seseorang.

Gilang menghampiri Ku..Dan mengatakan banyak yang ingin dia ceritakan kepada Ku. Hanya saja Kali ini Dia menceritakan Bagaimana hubungannya dengan Cewek yang sedang Dia dekati. Gilang bilang kalu di bimbang, disisi lain Dia ingin mencoba membina hubungan lagi dengan seorang Cewek, tapi menurutnya cwe ini hanya ingin memanfaatkannya saja. Yah siapa juga tahu kalu Gilang adalah anak orang kaya, Pintar dan baik. Tapi yah Gitu, untuk ukuran tampangsih ga ganteng, tapi juga ga jelek... Tapi Aku menyayanginya bukan dlihat dari harta atau Fisik yang Dia punya, Tapi karena Aku merasa nyaman jika didekatnya. Sayang, Dia hanya menganggap kami sebagai teman Baik.

Saat ini aku hanya bisa berdoa Gilang mendapatkan yang terbaik. Sebagai sahabat, walaupun kenyataanya Aku ingin memiliki hubungan yang lebih bersama Gilang hanya bisa memberikan dukungan saja. Kebahagiaannya merupakan bahagia Ku juga. Tapi sedih saja rasanya jika menyukai seseorang tapi Kita tidak dapat mengatakannya. Apakah yang harus Aku lakukan, menyimpan perasaan ini dalam hati atau mengatakannya dan setelah itu harus siap dengan konsekuensi yang harus Ku terima. Konsekuensi yang bisa saja membuat persahabatan kami memudar..

Aku bingung... Ku nyalakan lagi winamp di netbook Ku. Ku pilih lagu Tangga ‘Utuh’ Dan  Lagu Jason Miraz ‘Lucky’ yang ku jadikan playlist no.1 di winamp dan Ku putar berulang-ulang.
                        
Tangga ‘Utuh’

semakin ku ingkari, semakin ku mengerti
hidup ini tak lengkap tanpamu
aku mengaku bisa tapi hati tak bisa
reff:
sesungguhnya ku berpura-pura
relakan kau pilih cinta yang kau mau
sesungguhnya ku tak pernah rela
karena ku yang bisa membuat hatimu utuh
sakit yang ku rasa bukan karena dia
tapi karena kau pilih cinta yang salah
aku mengaku bisa tapi hati tak bisa
repeat reff
ku akui sesungguhnya aku berpura-pura
relakan kau pilih cinta yang kau mau
dan aku tak bisa
[rap]
tak bisa ku biarkan kau tersiksa
disia-siakan cinta buta yang salah
pulanglah kepadaku tempatmu di hatiku
cintaku membuatmu utuh
sesungguhnya ku tak pernah rela
karena ku yang bisa, karena hanya aku yang bisa
membuat hatimu utuh

Jason Miraz ‘Lucky’

Do you hear me,
I’m talking to you
Across the water across the deep blue ocean
Under the open sky, oh my, baby I’m trying
Boy I hear you in my dreams
I feel your whisper across the sea
I keep you with me in my heart
You make it easier when life gets hard
I’m lucky I’m in love with my best friend
Lucky to have been where I have been
Lucky to be coming home again
Ooohh, ooooh, oooh, oooh,
Oooh ooh ooh ooh
They don’t know how long it takes
Waiting for a love like this
Every time we say goodbye
I wish we had one more kiss
I’ll wait for you I promise you, I will
I’m lucky I’m in love with my best friend
Lucky to have been where I have been
Lucky to be coming home again
Lucky we’re in love every way
Lucky to have stayed where we have stayed
Lucky to be coming home someday
And so I’m sailing through the sea
To an island where we’ll meet
You’ll hear the music fill the air
I’ll put a flower in your hair
Though the breezes through trees
Move so pretty you’re all I see
As the world keeps spinning round
You hold me right here right now
I’m lucky I’m in love with my best friend
Lucky to have been where I have been
Lucky to be coming home again
I’m lucky we’re in love every way
Lucky to have stayed where we have stayed
Lucky to be coming home someday
Ooohh, ooooh, oooh, oooh,
Oooh, ooh, ooh, ooh
Ooooh, ooooh, oooh, oooh,
Oooh, ooh, ooh, ooh.

                                                                                              
Aku hanya bisa diam tanpa harus mentakannya. Aku berharap Gilang dapat menyadari perasaan Ku suatu saat nanti. Biarkan saat ini semuanya mengalir seperti air, Sampai Dimana nantinya Tuhan kan menunjukkan siapa jodoh kami berdua. Namun saat ini yang ingin Ku lakukan adalah menunggu dan terus menunggu sampai Gilang menyadari perasaan Ku terhadap dirinya. Seperti lagu Rossa ' Ku menunggu' yang sedang Ku dengar saat itu.

 Rossa 'Ku menunggu'

ku menunggu, ku menunggu kau putus dengan kekasihmu
tak akan ku ganggu kau dengan kekasihmu
ku kan selalu di sini untuk menunggumu
cinta itu ku berharap kau kelak kan cintai aku
saat kau telah tak bersama kekasihmu
ku lakukan semua agar kau cintaiku
reff:
haruskah ku bilang cinta
hati senang namun bimbang
ada cemburu juga rindu
ku tetap menunggu
haruskah ku bilang cinta
hati senang namun bimbang
dan kau sudah ada yang punya
ku tetap menunggu
datang padaku, ku tahu kelak kau kan datang kepadaku
saat kau sadar betapa ku cintaimu
ku akan selalu setia tuk menunggumu
repeat reff
haruskah ku bilang cinta
hati senang namun bimbang
ada cemburu dan juga rindu
dan aku tetap menunggu
haruskah ku bilang cinta
hati senang namun bimbang
dan kau sudah ada yang punya
ku tetap menunggu
(aku tetap menunggu) ku tetap menunggu
(aku tetap menunggu) ku tetap menunggu
ku tetap menunggu



Note:
Akhirnya hari ini saya bisa posting lagi. Cerita ini pure saya tulis, yang ntah kenapa tiba-tiba mendapat ilham untuk menulis cerpen ini. Saya berharap Saran dan Kritik dari Kalian apabila membacara Tulisan-tulisan saya, salah Satu nya yang ini. Semoga kalian menyukai tulisan saya kali ini.
Terima Kasih

PuPuT

6 komentar:

  1. jadi inget ma seseorang,,, :(

    BalasHapus
  2. Ahh ini judulnya jatuh cinta berjuta Soundtracknya.. lucu juga kali yah, ketemu gilang trus joget-joget ala india diiringi ama lagu itu.. ahhahaha

    BalasHapus
  3. wkakakakka...
    jangan lupa di tambah adegan hujan n rumput ilalang biar tambah India bangeeett..

    BalasHapus
  4. ^Gaphe : iya nih banyak bgt soundtracknya. hahahaha

    Put put, lo mellow jg yak.. pernah org blg ke gw, lagu2 di playlist seseorang yg dia putar terus2an itu bisa jadi sama dgn hidupnya. secara kalo hal2 diatas sering gw denger lo cerita sendiri.
    nice post.. lanjottt

    BalasHapus
  5. Maklum terkontaminasi sama suasana india di kantor, jadi aja stp nulis ada soundtracknya..
    Mutmut: loe emg tetangga kamar gw yg plg pengertina...

    BalasHapus