Welcome to puputmbul.blogspot.com

Senin, 07 Februari 2011

Kecupan terakhir di 7 Februari 2010


Masih terbayang oleh Ku kejadian 1 tahun lalu..Dimana itu tanggal 6 Februari 2010. Dimana Dia(Ferdy) mengirimkan sms menyuruh Ku datang secepatnya. Waktu itu adalah hari sabtu, dimana setiap Sabtu di awal bulan diwajibkan untuk masuk kantor. Sebenarnya saat itu saya sangat ingin mengambil cuti, namun karena banyak absen dan izin maka saya terpaksa masuk kantor.
Isi sms Ferdy saat itu, ‘Mbul mau datang jam berapa?Fe udah nungguin. Sekarang fe lagi sarapan bubur disuapin Ak Vita(kakak ke 3 Ferdy).

Tapi berhubung saya kerja dan sedikit ingin membuat suprise ke Ferdy maka saya balas, ‘ Puput lagi di kantor, ga tau pulang jam berapa. Mungkin besok(minggu) aja puput datang yah.’

Ferdy membalas,’Kan Puput udah janji mau datang, Fe udah nungguin dari hari Rabu loh untuk ketemu Puput. Perih rasanya nungguin buat ketemu, Perih rasanya ga ketemu.’

Membaca balasan sms Ferdy seperti itu membuat saya hampir menangis. Saat itu saya tidak membalas sms Ferdy. Sampai pada akhirnya Ferdy sms lagi dan berkata,’Fe bakal nungguin Puput datang, mau hari ini atau besok selalu Fe tunggu.Fe ga kuat buat smsan lagi, jadi kalo datang langsung masuk aja ya mbul.’
(semua sms Ferdy masih ada di memory otak saya walaupun Handphone dimana ratusan sms Fe rusak, sehingga saya tidak bisa mengulang untuk membacanya)

Hati makin perih ketika Ferdy sms seperti itu. Saat itu saya menunggu jam 12.00 siang lama sekali. Saya sudah tidak sabar untuk cepat-cepat bertemu Ferdy.
Jam 12 pun tiba, jam kantor pun selesai.Saya bergegas bersiap-siap pulang dan keparkiran motor. Saya mengendarai motor dengan secepat mungkin, tidak memikirkan hal-hal negati yg bakal terjadi,asalkan saya sampai dengan cepat sudah penting untuk saya.

Sampai Di rumah Ferdy, dia masih dalam keadaan tidur. Saya pun tak tega untuk membangunkannya, karena saya tahu susah untuk Fe tidur dengan pulas. Tapi karena mendengar suara saya sedang berbicara dengan Ak Vina(kakak ke 2 Ferdy), dia terbangun.

‘Wah si Mbul udah datang.’, seperti itulah sapaan Fe waktu itu.

Saya hanya melihat Ferdy terbaring, Dengan Selang Oksigen di hidung nya yang tidak pernah lepas. Karena itulah yang membuat Fe bisa bertahan sampai akhir Dia harus menutup mata.

Saat itu hari tak bersahabat,Hujan terus turun. Dan ketika saya menjemput keponakan Ferdy yg paling Besar Mas O(namanya Naufal) dari tempat les bahasa inggris nya di Kober, Depok. Karena hujan saya dan Naufal terpaksa berteduh dulu sampai hujan reda. Selama menunggu hujan reda, Fe menemani saya walaupun hanya dengan mengirimkan sms. Tapi itu sudah membuat saya bahagia sekali.

Dan anehnya, sms Fe kali ini selalu memanggil saya dengan panggilan ‘Sayang’. Karena jarang sekali untuk kami saling memanggil dengan panggilan ‘Sayang’(secara dia manggil saya ‘Mbul’ dan saya memanggil Ferdy ‘Dudud’).
Saat itu topik sms kami adalah tentang makanan, tak lain saat itu kami sedang ingin sekali makan Pempek. Dan pas didepan tempat les Naufal ada warung pempek 28. Niatnya mau beli, tapi karena ribet akhirnya ga jadi. Kebanyakan selera makanan kami sama dan kami memang hobi makan, tapi nafsu makan Ferdy sedikit berubah semenjak kondisi nya mulai menurun. Untuk minum saja Dia merasa susah, apalagi untuk makan. Bisa masuk 2 atau 3 Sendok pun sudah Alhamdulillah.

Jam menunjukkan pukul 17.00, perasaan mulai tidak tenang ingin cepat-cepat pulang tapi saat itu masih gerimis. Tapi gerimis seperti itu sangat awet, dan mungkin lama berhenti nya. Jika saya menunggu terlalu lama maka durasi bersama-sama Ferdy pun berkurang. Akhirnya saya memutuskan untuk pulang. Saat itu yang ada dipikiran saya hanyalah ingin bertemu Ferdy. Naufal sedikit protes karena masih hujan rintik-rintik, tapi saya tidak menghiraukannya(Maafin tante ya Mas O bikin kita pulang hujan-hujanan).

Sampai dirumah kira-kira pukul 17.50, ketika itu ada teman masa kuliah Ferdy datang menjenguk. Saya sih ga kenal, karena hanya sedikit dari teman Ferdy yang saya kenal. Sampai dikamar saya melihat Fe tertidur...
Karena tadipulang kehujanan maka saya mandi dan ganti baju terlebih dahulu.. Ntah kenapa, saya tidank ingin beranjak sedikitpun dari kamar Fe, walaupun saat itu hanya bisa melihat Ferdy tidur.
Sehabis sholat magrib Fe mengajak untuk nonton Film yang Dia titip ke Ak Vina. Ak Vina membelikan banyak Film, jadi kalo Fe suntuk bisa menonton salah satu dari film2 itu bersama Pamannya(Pak wo Taufik adik almh.Mama Ferdy) yang saat itu datang untuk menjaga Fe. Kami memilih-milih film apa yang ingin kami tonton, dak akhirnya Rambo 4 pun jadi pilihan untuk kami tonton malam itu.

Beberapa saat, Fe merasakan tidak nyaman  karena tekanan oksigen tiba-tiba berubah.  Saya mencoba untuk menstabilkan jalannya oksigen, tapi karena gugup mungkin saya salah dan tekanannya saya buat agak tinggi, sehingga udara yang masuk terlalu kencang sehingga membuat Fe kesakitan. Fe pun berteriak sambil marah-marah. Saat mendengar Fe berteriak saya hanya bisa mengucapkan kata ‘Maaf’. Rasanya ingin sekali menangis, tapi ntah kenapa airmata saat itu bisa saya tahan.

Akhirnya saya menyingkir dari tabung oksigen, dan Paman Fe yang mengambil alih. Sesaat kemudian kondisi Fe lebih stabil, tapi sepertinya Dia masih marah, karena dia belum berbicara sedikitpun. Saya lebih baik mendengar fe berteriak memarahi saya dibanding Fe diam tanpa berbicara sedikitpu. Tapi saya juga masih merasa takut untuk memulai pembicaraan. Dan akhirnya Ferdy yang mulai pembicaraan..

Ferdy: ‘Dut makan malem dulu, kalo ga makan mending pulang ga usah nginep disini.’
Saya: ‘Bentar lagi yah Fe, masih belom laper.’
Ferdy:’ Jangan bandel donk, jangan bikin Fe marah lagi.Koq ga pernah denger sih kalo Fe ngomong!’

Bergegas saya mengambil makan malam, walaupun sebenarnya nafsu untuk makan pun sudah hilang. Tapi agar Fe tenang, walau sedikit dan terpaksa akhirnya saya makan juga. Sampai selesai makan masih keadaan diam , Fe tidak berbicara. Dia asik dengan Film Rambo 4 nya. Yah saya biarkan dia menikmati, karena pasti Fe sangat kurang hiburan selama ini.

Sampai Ak Vita bilang,’Nanti jam 12 malam kita tiup lilin buat Paso(panggilanKeponakan untuk Ferdy).Jangan lupa bangunin Acik.’
Saya hanya bisa tersenyum..Tapi tersenyum bahagia, akhirnya bisa merayakn Ultah Ferdy pas pergantian jam dan Hari secara langsung.

Jam menunjukkan pukul  11 malam, sepertinya semua orang di rumah sudah terlelap termasuk Ak Vita dan Ak Vina. Mungkin mereka kelelahan karena 1 minggu kemaren sibuk dengan urusan kerja dan keadaan Ferdy yang mulai drop dari seminggu sebelumnya.
Saya masih terjaga sambil menunggu pukul 12 malam. Melihat Fe yang sepertinya tidur tidak pulas. Ingin saya membangunkan Ak Vitauntuk misi tiup lilin ulang tahun Ferdy,. Tapi berat melakukannya.Kasian, dan akhirnya saya biarkan mereka tidur saja malam itu.

Tiba-tiba terdengar suara Ferdy memanggil, ‘Mbul sini donk.’
Saya pun bergegas mendekati Ferdy dan bertanya, ‘Ada apa Fe?’
Ferdy: ‘Mbul, Fe tadi Cuma main-main koq, ga serius marah sama Puput. Ga mungkin lah Fe tega marah-marah sama Puput.  Koq malah Fe yang berhasil ngerjain Puput sih malam ini.’

Tanpa terasa airmata pun menetes. Dalam hati saya berkata,’Lebih baik Fe marah-marah dari pada Fe berdiam diri ga mau ngomong sama Puput.’

Tuhan, airmata semakin deras mengalir, Aku tak bisa menahannya..Apa ini airmata kesedihan atau arimata kebahagiaan. Tapi ntah mengapa, yang saya rasakan saat itu adalah kesedihan dan takut. Takut kehilangan Ferdy, Takut Tidak bisa melihat Senyuman manis Ferdy, Tidak bisa tertawa karena lelucon yang selalu dilontarkan Ferdy.

Tiba-tiba tangan hangat Ferdy menyentuh pipi Ku, dan menghapus airmata Saya.

Ferdy:’ Maafin Fe ya sayang, Fe Cuma berniat ngerjain Puput aja. Habis Fe liat koq Puput kayanya lupa sama ulang tahun Fe. Padahal Fe kan berharap Puput kasih suprise di ultah Fe kali ini. Yang ada malah Fe yang kasih Suprise ke Puput.

Tiba-tiba dada ku terasa sesak, seandainya saja waktu itu hanya kami berdua, mungkin saya akan menangis sekencang mungkin ketika Ferdy berkata seperti itu. Mungkin Saya akan langsung memeluk erat tanpa harus melepaskannya untuk beberapa saat. Namun saya hanya memohon kepada Tuhan untuk membendung Tangis yang ingin meluap.  
Tak mau jika di malam ulang tahun Ferdy aku memperlihatkan wajah sedih Ku. Ku tahan Tangis, dan ku klempar senyuman kebahagian karena bisa melewati  malam ulang tahun bersamanya.

Dan tak lupa pula saya berikan Kecupan sayang di kening Ferdy dan berkata ‘Selamat Ulang Tahun Sayang, Semoga ini menjadi awal yang baik buat Ferdy, Puput dan kita semua.’
Ferdy hanya mengatakan, ‘Sayang yah yang lain pada tidur, padahal seru kalo tiup lilin dan potong kue sekarang. ‘

Setelah itu kami pun melanjutkan tidur. Sampai besok nya Ferdy request untuk mandi. Saya dan keluarga Ferdy sempat bingung, kenapa tiba-tiba Ferdy minta mandi dengan kondisi Dia yang saat itu sangat lemah. Akhirnya permintaan Ferdy untuk mandi pun di lakukan. Dengan persiapan yang sedikit riweh,  seperti membawa Tabung oksigen besar ke dalam kamar mandi, sehingga pas Ferdy sampai dikamar mandi langsung bisa di tukar tabung oksigennya. Karena Ferdy tidak tahan kurang dari 1 menit untuk lepas dari bantuan oksigen. Mandi pun selesai, karena Fe sudah tidak kuat hanya gosok giigi yang tidak dilakukan.
Selesai mandi Ferdy terlihat lebih segar. Ferdy kembali ke tempat tidur dan menggunakan baju baru.Setelah itu tiba-tiba Ferdy berkata kepada Kakak Nya kalo mau potong Kue. Ntah tahu darimana kalo memang telah disiapkan kue ulang tahun untuk Ferdy.
Perispan Ferdy untuk tiup lilin
Akhirnya saya dan keluarga Ferdy berkumpul di kamarnya. Sibuk menyiapkan piring, foto-foto, menyanyikan lagu selamat ulang tahun dan kehebohan kedua keponakan Ferdy Natifa dan Naufal. Saat tiup lilin Ferdy berusaha keras untuk meniup semampunya, sampai akhirnya menyerah dan menyuruh Natifa untuk meniupkan lilin. Walaupun tidak rapi tapi Ferdy juga berusaha untuk memotong kue dan sedikit memakannya disuapi oleh Ak Vita.
Suasana tiup lilin dan potong kue
 Pada saat peniupan lilin, Ak Vina dan Ak Reny hanya berada sebentar di dalam kamar. Mereka tidak kuat untuk menahan tangis. Selesai sudah acara ulang tahun Fe saat itu, kamar pun sepi lagi karena Ak Vita ingin mengantar Ayah Ferdy ke Bandara untuk pulang ke Bangka. Pulang ini untuk mengurus Surat Askes Ferdy yang pas di hari itu berakhir. Selain itu Ferdy juga mulai tidak kuat, dan kondisinya melemah lagi.. Kami membiarkannya beristirahat....

 Tak disangka, ini adalah perayaan ulang tahun terakhir Ferdy, Dan kecupan Terakhir pula yang saya berikan.  Karena, tepat tanggal 8 Februari 2010 Ferdy menghembuskan nafas terakhirnya.
Sampai saat ini masih teringat akan kejadian itu, karena itu saya sangat membenci bulan Februari. Seandainya bisa kembali ke 1 tahun yang lalu, sedetikpun saya tidak akan beranjak dari sisi Ferdy...


Kita memang baru merasakan seuatu itu sungguh Berharga ketika kita telah merasakan kehilangan. Sampai saat inipun masih berat rasanya saya kehilangan. Dari kejadian ini saya belajar banyak hal, dimana membuat saya bertambah dewasa. Belajar untuk tidak mentia-nyiakan kesempatan yang ada.

Sampai saat ini saya masih belajar untuk mengikhlaskan kepergian Ferdy. Sesayang apapun saya kepada Ferdy, Tapi Allah lebih menyayanginya. Allah ingin Ferdy lepas dari rasa sakit yang dirasakannya selama ini. Dan Saya tahu, pasti Ferdy Sekarang sudah Bahagia di Surga, Jauh dari rasa sakit, Bisa tidur dengan pulas, Memiliki kaki yang lengakap dan yang terpenting bertemu dengan orang yang selama ini sangat Dia rindukan, Yaitu Almarhumah Mamanya.

Happy Birthday and Rest in Peace ya Sayang.....Kami selalu menyayangi Mu dan Selalu merindukan Mu sampai kapanpun. Karena kenangan kita terlalu Indah untuk Dilupakan..


With Love
PuputMbul

4 komentar: