Welcome to puputmbul.blogspot.com

Selasa, 08 Februari 2011

Tepat satu tahun kepergiannya.

Saya bertemu lagi dengan tanggal ini,, tanggal dimana saya harus rela melepas kepergian orang yang sangat saya sayangi. yup, tak lain saya kehilangan Ferdy pada tanggal ini, tanggal 8 Februari 2010 tepatnya.
Dan sekarang tepat tanggal 8 Februari 2011, 1 tahun kepergian Ferdy. Dimana tanggal kepergiannya berdekatan dengan tanggal kelahirannya...

untuk mengenang 1 tahun keperdian Ferdy, saya hanya bisa berziarah dan mengirimi doa.
Masih teringat dengan moment 1 tahun yang lalu, dimana setelah acara ulang tahun Ferdy pada tanggal 7 Februari 2010, keadaannya langsung melemah..
Saat itu belum ada tanda-tanda bahwa ferdy akan pergi. Masih teringat di memori kepala saya, hari itu adalah hari minggu, seperti biasa kamar Ferdy selalu kami jadikan ruangan berkumpul jika weekend. Dan ternyata itu adalah moment weekend kami terkahir untuk berkumpul bersama Ferdy.

Ferdy hanya tertidur waktu itu. Ak hanya bisa melihat sosok Ferdy yang rapuh, yang kami tidak bisa merasakan rasa sakit yang dia rasakan selama ini. Dia tertidur, tapi kami tau itu bukan tidur yang nyenyak.
Fe tidak pernah merasakan tidur yang pulas semenjak dia sering sesak nafas, dan bernafas dibantu dengan oksigen.

Sesekali Ferdy membuka matanya dan meliha ke arah ku, dan ke arah sekitarnya. Sampai akhirnya dia Memanggil ku untuk mendekat.
Ferdy: 'Mbul Ke sini donk deket sama Fe, Fe mau ngomong.'
Akhirnya aku pun bergegas mendekati Ferdy. aku duduk tepat disebelah tempat tidurnya.
Saya: ' kenapa? Fe mau ngmng apa?'
Ferdy: ' Selama ini ada cowo yang Puput suka ga, terlepas itu Fe?'

Dada ku langsung sesak ketika mendengar Ferdy bertanya seperti itu. Dan aku berkata dalam hati, 'Tuhan, pertanyaan apa ini?Aku tidak suka mendengarnya? Karena tidak ada orang lain selain Ferdy yang aku sayangi.'
Aku hanya tersenyum ke arah ferdy, sambil menahan sesak didada akibat tangs yang tak bisa ku keluarkan. Menggenggam tangannya erat. Akhirnya aku pun berkata, ' Sampai saat ini cuma Fe yang ada di hati puput.'
Tiba-tiba ferdy tersenyum melihatku,senyuman manis yang iya berikan.
Sambil mengatur nafas, Fe masih saja tersenyum dan akhirnya ia kembali berbicara.

Ferdy: 'Seandainya Fe sehat, Fe akan bilang ke semua orang kalo puput adalah wanita baik yang Fe punya, yang sengaja Allah kirimkan untuk menemani dan menjaga Fe sampai Fe menutup mata. Makasih untuk ketulusan puput selama ini, maaf Fe ga bisa balas apa-apa. Fe yakin suatu saat Allah akan memberikan puput pasangan yang lebih baik. Selalu jaga diri ya mbul, walaupun nanti Fe udah ga ada.'

Tiba-tiba guncangan datang ke kepalaku, dada ku semakin sesak untuk berkata-kata. Tanpa daya ku teteskan juga airmata.. Diam seribu bahasa, jika bisa aku ingin menangis sekuat mungkin. Tuhan apalagi ini?

Ferdy: 'Mbul jangan nangis,Semua yang Fe bilang ini kenyataan. Umur Fe udah ga lama lagi. Dan Fe ga mau ada yang nagis ketika Fe meninggal. Lepasin Fe dengan senyum ya sayang. Jangan pernah lupain Fe, katakanlah ini salah satu cerita indah dalam hidup puput...

Airmata semakin mengalir, untung saja saat itu hanya kami berdua.. Fe mulai tertidur lagi. Saat itu saya menemani Ak Vina ke alfa mart dan membeli baso. sesampai di rumah, sepertinya kondisi Ferdy semakin drop. Kami semua kebingungan,. Ak Vina sambil menangis dan berkata kepada Ferdy, ' Kita ke RS sekarang ya dek, gpp koq aak cuti lagi buat nemenin dedek.Mau yah?'
Pikiran ku sedikit tebang, melihat kondisi ini pun aku bingung apa yang harusa aku lakukan. ketika Ak Vina bertanya seperti itu kepada Ferdy, aku hanya mendengar sedikit jawaban Ferdy kalu dia tidak mau di bawa ke RS lagi.

Pernah Ferdy berkata, jika dia meninggal dia ingin berada di rumah..Menghabiskan detik-detik terakhir bersama keluarga nya dan bersama Ku. Sepertinya aku tau mengapa Ferdy tidak mau lagi ke RS.
Kakak-kakak ferdy akhirnya berunding tindakan apa yang harus dilakukan saat itu. Sedangkan aku hanya bisa berada disebelah Ferdy bersama pamannya. Meliha kerja oksigen, apakah terlalu rendah atau terlalu tinggi.
Saat itu aku berfikir, lebih baik malam itu aku pulang. Dan besoknya aku bisa kembali ke kantor dan mengajukan cuti kepada atasan ku. Cuti yang akan ku pergunakan untuk menemani Fe beberapa hari.

Akhirnya aku pun bersiap-siap untuk pulang. Aku hanya berpamitan dengan kakak-kakak Ferdy.
Ak Vina: 'Puput nginep aja lagi yah malam ini, besok baru kerja dari sini.'
tapi saya tetap bersikeras ingin pulang. Karena dengan cuti nanti saya bisa menemani Ferdy. Saat mau pulang, Ferdy dalam keadaan tidur. Tak tega rasanya ingin membangunkannya. Kepada Ak Vina kutitipkan untuk memberitahu kepada Ferdy kalo aku pulang ke kosan dan akan kembali besok.

DiperjalanaN pulang, handphone ku selalu berdering, tapi saat itu jalanan macet sehingga membuatku tidak bisa menjawabnya. Sampai karena penasaran itu telpon dari siapa ku coba menepi sebentar.
Ku lihat ada beberapa panggilan tak terjawab dari Ak Vina. Ku telpon balik. Dan ternyata Ferdy yang menyuruh Ak Vina untuk menelpon.
Tapi ak Vina hanya berkata fe baik-baik saja,.

Sesampai saya di kosan, saya langsung mandi, beres-beres kamar dan siap-siap untuk tidur. kalo tidak salah saat itu menunjukkan pukul 22.00 WIB.
Tiba-tiba telpon ku berdering kembali. Dan ku lihat di layar Handphone Ak Vina Calling.
Ketika saya menerima panggilan itu terdengar suara Ferdy.
Ferdy:' KOq pulang ga bilang-bilang sih. Apa susahnya bangunin Fe bilang mau pulang..'

Tiba-tiba ferdy diam, dan akhirnya telpon diambil alih oleh ak Vina.
Ak Vina:'iya put Fe marah-marah pas bangun liat Puput ga ada. Ya udah yg penting udah tau Puput skrg di kosan. Udahan dulu ya, Fe sesak lagi..

Telpon pun terputus dikarenakan Ferdy sesak lagi. Akupun tertidur sampai besok..
pagi pun datang. Seperti biasa aku mandi dan bersiap-siap untuk berangkat ke kantor.
Tiba di kantor, seperti biasa aku mengerjakan rutinitas kerjaan ku. Sampai dimana Ak Vita menelpon ku.
Ak Vita: 'Puput bisa hubungi Hendra, Soalnya Ak Vita telp dari tadi ga diangkat.'
Saya; 'iya ak nanti puput coba hubungi Hendra.'

Hendra adalah sahabat Ferdy dari kecil, rumah merekapun bersebelahan.
Ku hubungi handphone Hendra, tapi hasilnya nihil. Sama seperti Ak Vita, Telpon ku pun tak diangkat. Sampai akhirnya ku kirimkan sms ke Hendra untuk menghubungi Ferdy secepatnya.
Ak Vita menghubungi ku lagi dan bertanya apakah aku sibuk?
hanya seperti itu, tidak menandakan kalau Ferdy kondidinya smakin turun.
aku hanya bisa menjawab: 'mungkin selesai makan siang Puput baru bisa pulang.'

Jam makan siang pun datang, akhirnya saya makan siang bersama teman-teman di kantin kantor. Ntah kenapa makan pun tak semangat saat itu, pikiran kemana-mana.
Sampai akhirnya jam menunjukkan pukul 1 siang. aku kembali ke meja kerja, dan menyelesaikan kerjaan saat itu.
beberapa menit kemudian, ho ku kembali berdering. Ku lihat di layar Handphone Ak Vina calling. cepat-cepat ku angkat panggilan itu. Dari kejauhan ku dengar suara Ak Vina sridikit terisak dan berkata, 'Puput pulang Sekarang ya.'
aku pun langsung menjawab iya..
Sebelum pulang tak lupa aku mencari Atasan ku untuk minta persetujuan Cuti. Alhasil aku tak menemukan Atasan ku (pak Annamalai), Finally aku mengajukan cuti 3 hari kepada atasan ku yang satu lagi (Bu Meimei). Alhamdulillah disetujui, dan langsung aku izin untuk pulang cepat hari itu.
Satu kantor melihat ku mulai tergesa-gesa. Banyak yang ku dengar mereka mengatakan 'sabar put', 'hati-hati dijalan', atau bertanya sesuatu yg tidak ku jawab.

Saat itu hanya panik dan panik, ku kemasi semua barang-barang, dan ku ambil kunci motor. Seperti biasa aku hanya bisa mengendarai motor secepat mingkin agar bisa sampai cdepat juga di rumah.
Sesampai dirumah, keadaan begitu sunyi. Ak Vina membukakan pintu..
Aku melihat muka Ak Vina yang sembab diakrenakan menangis pastinya.
Ku cuci kaki tangan sebelum masuk ke kamar Ferdy.
Apa yang ku lihat, Ferdy sudah dalam kondisi tak sadarkan diri. Saat itu Ak Vita dan Paman Ferdy sibuk membacakan surat Yasin..
Tuhan, apa ini..????
Aku tidak mau harus kehilangan Ferdy secepat ini. Aku belum siap untuk kehilangan Dia.
Akhirnya aku berganti posisi dengan paman Ferdy untuk menggosok dada Ferdy sambil melafazkan Dua kalimat syahadat, Dzikir dan tak lepas aku pun membacakan surat yasin walaupun saat itu Aku sedang berhalangan.

Akhirnya Ak reny pulang dari kantor. Ayah Ferdy dalam perjalan dari bandara.,.
Alhamdulillah Hendra pun bisa di hubungi, langsung ku suruh Hendra untuk menjemput ayah Ferdy di terminal Bus Pasar MInggu..

Semakin sore keadaan Ferdy semakin memasuki masa koma. Banyak kerabat yang datang, sehingga banyak yang membaca Surat Yasin. Aku tak beranjak sedikitpun dari kamar. Aku tak ingin menyia-nyiakan waktu untuk lepas dari sisi Ferdy.
Ku sms Ka yulia, Yang merupakan teman baik Ferdy selama kos ketika Dia kuliah. Kak yul pun datang..
Semakin sore menjelang magrib, Ayah Ferdy dan hendra datang..
Ketika itu teman-teman ferdy ketika kuliah pun berdatangan. Alhamdulillah, semakin bertambah yang membacakan doa, dzikir, dan surat Yasin..
Semakin malam, tubuh Ferdy mulai dingin. Dimulai dari kaki nya.. Tak kuasa kami saya dan keluarga Ferdy Bergantian membisikkan di telinga Ferdy untuk mengikhlaskan kepergian Ferdy.
Namun ferdy masih Berjuang melawan Sakaratul Mautnya.. Sampai dimana Kakak Ferdy menelpon ustad yang biasa membimbing Ferdy, dan dia berkata untuk membisikkan ke Ferdy kalau harus mengikhlaskan mama dan mama pun telah ikhlas terhadap Ferdy.
Tak lama kemudian, Ferdy pun menghembuskan nafas terakhirnya.. Ruangan kamar Ferdy tak henti-hentinya Suara lafaz dua kaliamt syahadat diiringi tangisan melepas kepergian Fe.

Tiba-tiba seluruh badan ku lemas, Aku menagis dipelukan Ak Reny saat itu. Aku menagis sekuat mungkin, masih tidak percaya Ferdy telah pergi.
Ak Reny: 'Ikhlasin Fe ya dek, Dia udah tenang sekarang. Tidak perlu menahan sakit lagi.'

Semua pun bersiap-siap memindahkan zenazah ferdy ke ruang depan. Tak lupa aku mengabari teman-teman terdekat bahwa Ferdy Telah tiada. Balsan sms pun berdatangan, tapi tak ada kemauan untuk Ku membalas semua sms-sms itu.
Aku permisi kepada kakak Ferdy untuk pulang dulu ke kosan, mengganti baju dan dan mengambil perlengkapan lainnya. hendra dan Abay mengantar ku pulang, Di jalan tak habis-habis nya kami membahas masa-masa dimana kami bersama Ferdy, dimana dia selalu bisa membuat orang tertawa akan kekonyolannya, dan tak lupa adalah Kebaikan nya terhadap siapapun.

Sekitaran jam 12 malam saya kembali lagi ke rumah wates, melihat Ferdy sudah dipindahkan di Ruang Depan.Kulihat Sosok Ferdy terbaring tanpa nyawa dengan senyuman manisnya. Saat itu aku sudah tak bisa menangis lagi. Teman-teman ferdy seperti Alvin, Leris, wawan pun datang.
Alhamdulillah banyak yang datang Fe..
Semua orang merasakan kehilangan Ferdy.

Sampai besoknya, persiapan demi persiapan untuk pemakaman Ferdy. Orang-orang pun datang melayat, baik dari tetangga, saudara, dan teman-teman Ferdy semasa sekolah dan kuliah.
Setelah Ferdy dimandikan dan di kafankan aku hanya bisa duduk disebelah zenazahnya sambil membacakan surat yasin. Kutatap wajah Fe saat itu, sebelum ditutup oleh kain kafan.

Sapaan demi sapaan sudah di sampaikan baik pihak keluarga maupun ustad, dan akhirnya sampai dimana waktu untuk pemakaman pun tiba. Aku melihat untuk terkahir kalinya sampai dimana Ferdy ditutupi kain kafan..
Saat itu aku tak bisa menahan tangis... Yah aku menagis sapai terisak-isak..
sayang saaat itu aku tak bisa ikut menyolatkan zenazah Fe karena sedang berhalangan..
Aku, Ak Reny dan Ak Vina tida ikut mensholati Ferdy..

Ak Reny dan Ak vina berusaha menyemangati ku, dan berkata 'Puput sudah kami anggap seperti adik kami sendiri, jangan karena Fe udah ga ada kita putus hubungan silaturahmi.'
Aku hanya terdiam sambil menahan tangis..
Sholat zenazah pun selesai, dan berjalan ke pemakaman..
Proses pemakaman pun di mulai. Aku masih terdiam membisu, meliha zenazah Fe dimasukkan ke dalam liang lahat. sampai akhirnya proses pemakaman pun selsai. Kata sambutan dan doa pun dibacakan dan dikirim untuk melepas kepergian Ferdy.

Setelah acara pemakaman selesai, semua pada kembali pulang, tapi ntah kenapa aku ingin tinggal. Tak kuat aku pun menagis lagi...
Sampai sore aku berada di rumah Wates, sampai sepupu ku datang untuk melayat skalian menjemput ku.
Setelah membacakan Yasin, kami sempat bercengkrama dengan Ak Vina dan Ak Vita.
Kejadian dan pesan apa saja yang terjadi sebelum Fe menghembuskan nafasnya.

Ak Vina bercerita, Pagi itu Ferdy berkata kepadanya melihat keranggan disebelah tempat tidurnya. Ferdy menelpon ayahnya yang waktu itu ada di Bangka, dan meminta maaf, Dan mengatakan jangan pernah meninggalkan Sholat, Karena Allah itu Maha ada.
Seperti itulah Pesan-pesan terkahir Ferdy..
Dan saat detik-detik Ferdy menghembuskan nafasnya, Tiba-tiba tangannya meraih Tasbih yang selalu menemani hari-harinya dengan berdzikir. Subhanallah..
Semoga Ferdy meninggal dengan keadaan Khusnul Khotimah...

Pada malam sehari setelah kepergian Ferdy, Akupun Bermimpi..
Dia datang dalam mimpi Ku hanya tersenyum memandang ku dan menujukkan kepadaku Kalau dia sudah memiliki kaki yang lengkap...
Subhanallah, Ferdy sudah diberi yang terbaik disisi Allah..
Doa kami tak lepas untuk mu Fe...
Istirahat yang tenang yah sayang..

Ferdy Pernah Berpesan, Ketika Dia Pergi jangan diantar dengan kesedihan.. Jangan menagisi Makamnya..
Hal ini persis sekali denga lyric lagu Dream Theater yang berjudul The Spirits Carries on yang sangat disukai Ferdy.

Lyric The Spirit Carries On teruntuk Ferdy Kurniawan


Where did we come from,
Why all here?
Where do we go when we die?
What lies beyond
And what lay before?
Is anything certain in life?

They say, "Life is too short,"
"The here and the now"
And "You're only given one shot"
But could there be more,
Have I lived before,
Or could this be all that we've got?

If I die tomorrow
I'd be all right
Because I believe
That after we're gone
The spirit carries on

I used to be frightened of dying
I used to think death was the end
But that was before
I'm not scared anymore
I know that my soul will transcend

I may never find all the answers
I may never understand why
I may never prove
What I know to be true
But I know that I still have to try

If I die tomorrow
I'd be all right
Because I believe
That after we're gone
The spirit carries on

"Move on, be brave
Don't weep at my grave
Because I am no longer here
But please never let
Your memory of me disappear"

Safe in the light that surrounds me
Free of the fear and the pain
My questioning mind
Has helped me to find
The meaning in my life again
Victoria's real
I finally feel
At peace with the girl in my dreams
And now that I'm here
It's perfectly clear
I found out what all of this means

If I die tomorrow
I'd be all right
Because I believe
That after we're gone
The spirit carries on





3 komentar:

  1. turut berbela sungkawa mbak, membaca tulisan ini sangat mengharukan. Pasti beliau sudah mendapat tempat yang tenang disisiNya..

    BalasHapus
  2. beneran nangis gw put bacanya :((
    jadi keingetan sama kk gw yang beberapa tahun yang lalu juga menghadapNYA.

    smoga amal ibadahnya diterima sama Allah SWT dan diberikan tempat terindahnya disurga. amin Allahumma amin

    Oia put, harus inget pesen Ferdy yah. Put harus kuat juga :)

    BalasHapus